Setelah bisa mengimbangi lawan pada gim pertama, permainan Mutiara menurun sehingga harus mengakui lawan dua gim langsung dalam tempo 41 menit. "Permainan terbaik saya tidak keluar di laga ini. Lawan bermain sangat baik dengan mengandalkan kecepatannya. Saya malah banyak membuat kesalahan sendiri. Secara keseluruhan saya bermain di bawah tekanan lawan," ungkap Mutiara melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Mutiara sendiri mengaku tidak puas dengan raihan pada BAJC 2024. Terlebih pada edisi 2023, Mutiara meraih gelar juara dengan mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Min Ji, di final dengan skor 21-11, 21-17. "Saya merasa tidak puas dengan hasil di turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024. Saya sudah mempersiapkan dengan maksimal menghadapi turnamen ini dan mendapat hasil mengecewakan. Raihan ini membuat saya kecewa," ujar Mutiara.
Setelah tersingkir di babak awal BAJC 2024, tunggal putri peringkat ke-149 dunia itu bertekad bangkit. Juara Indonesia International Series 2022 itu berharap performanya bisa kembali konsisten setelah beberapa turnamen sebelumnya tidak maksimal. "Ke depannya untuk kembali bisa bersaing di level tertinggi saya harus meningkatkan latihan, terutama kecepatan kaki. Setelah mengalami masalah di Slovenia Open 2024, sekarang kondisi saya sudah pulih dan keseluruhan siap buat tampil pada ajang Badminton Asia Junior Championships 2024," ungkap Mutiara.
Dengan kekalahan ini, tidak ada wakil tunggal putri tuan rumah pada BAJC 2024. Pemain lain yang sudah tersingkir adalah Sausan Dwi Ramadhani, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, Kavitha Nadjwa Aulia, Shandy Tirani Mahesi, Evelin Gracia Parapat, dan Desmoelya Rizky Hardianti.
Sementara dari sektor tunggal putra, laju Hendry Leander juga terhenti di babak 16 besar. Ia kalah dari wakil China, Hu Zhe An. Pemain kelahiran 27 Februari 2006 itu kalah dua gim langsung 14-21, 9-21.
Pebulutangkis asal Kendari itu mengaku tidak bisa keluar dari tekanan sang juara bertahan."Lawan bermain sangat tangguh sepanjang pertandingan. Saya sulit keluar dari tekanan lawan dan akhirnya harus mengakui keunggulan lawan," demikian Hendry.